KETERBACAAN
TEKS “ANEKDOT HUKUM PERADILAN”
DATA 1
DATA
BERDASARKAN PERHITUNGAN KATA
Pada zaman dahulu di
suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13
tukang pedati yang
rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke
14
15 16 17
18 19 20
21 22 23 24 25 26
pasar dengan
pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun.
27
28 29 30 31
32 33 34 35
36 37
Seperti halnya orang
yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si
38
39 40 41
42 43 44 45
46 47 48
pembantu pun bertanya
kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim
49
50 51 52 53
54 55 56 57
memberi penjelasan
tentang kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang
58
59 60 61 62
63 64 65 66
pedati kehilangan
kuda dan dagangannya si pedati.
67 68 69 70 71 72 73
Setelah si Pembantu yang berbadan
pendek, kurus, dan punya uang itu
74 75 76
77 78 79 80 81
82 83 84
dimasukkan ke penjara dan uangnya disita.
Sang Hakim bertanya kepada khalayak
85 86
87 88 89
90 91 92
93 94 95
ramai yang menyaksikan pengadilan
tersebut, ”Saudara-saudara semua,
96 97 98 99 100 101 102 103
bagaimanakah menurut pandangan kalian,
peradilan ini sudah adil?” Masyarakat
104 105 106 107
108 109
110 111 112
yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”
113
114 115 116 117
DATA 2
DATA
BERDASARKAN PERHITUNGAN SUKU KATA
Pa da za man da hu lu di su a tu ne ga ra
(yang pas ti bu kan ne ga ra ki ta)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13
14 15 16
17 18
19 20 21 22 2324
a da seo
rang tu kang pe da ti yang ra jin dan te kun. Se ti ap pa gi
25 26 27 28 29
30 31 32 33
34 35 35 36
37 38 39 40 41 42 43
Di a mem ba wa ba rang da ga ngan ke pa sar de ngan
pe da ti nya.
44 45 46 47
48 49 50 51
52 53 54
55 56 57 58
59 60 61 62
Su a tu pa gi di a me le wa
ti
jem ba tan yang ba ru di bang un.
63 64 65 66 67 68
69 70 71 72 73
74 75 76
77 78 79 80 81
82
Se per ti hal nya o rang yang te lah di pang gil ter le bih da hu lu
83 84 85 86
87 88 89 90
91 92 93 94
95 96 97 98 99 100 101
o leh ha kim,
si pem ban tu pun
ber ta nya
ke pa da ha kim
102 103 104 105 106 107
108 109 110 111
112 113 114 115 116 117 118
pe ri hal
ke sa la
han nya. Sang Ha kim mem
be ri pen je
119 119 120 121122 123 124
125 126 127
128 129 130 131 132 133
la san ten
tang ke
sa la han si Pem ban
tu
134 135 136 137
138 139 140 141 142 143 144
145
yang menye bab kan tu kang pe da ti ke hi la ngan ku da
146 147
148 149 150 151 152
153 154 155 156 157
158 159 160
dan da ga ngan nya si pe da ti.
Se
te lah si Pem
ban tu
yang
161 162 163 164 165
166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176
177
ber ba dan
pen
dek, ku rus, dan
pu nya uang I tu
178 179 180 181 182 183 184
185 186 187 188 189 190
di ma suk
kan ke pen
ja
ra dan uang
nya di si ta Sang
191 192 193 194 195 196 197 198 199
200 201 202 203 204
205
Ha kim ber ta nya ke pa da kha la yak ra mai
206 207
208 209 210 211 212 213 214
215 216 217 218
yang me nyak
si kan pe nga
di lan ter
se but,
219 220 221
222 223 224 225
226 227 228 229
230
”Sau da ra-sau da ra
se mua,
bagaimanakah menurut pandangan kalian,
peradilan ini sudah adil?” Masyarakat
yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”
Analisis Data
Berdasarkan data di atas dan dengan
didasarkan pada prosedur penghitungan keterbacaan dengan formula Fry, di bawah
ini akan disajikan hasil penelitian beserta langkah perhitungannya.
- Langkah 1 (Perhitungan berdasarkan jumlah kata)
Jumlah
kalimat utuh ada 5 buah ditambah 10 kata pada kalimat terakhir yang jumlah
seluruh kata seluruhnya sebanyak 38 kata.
Dengan
demikian, rata-rata jumlah kalimat pada wacana di atas adalah 6+ 9/27 = 6,33
- Langkah 2 (Perhitungan berdasarkan jumlah suku kata)
Jumlah
suku kata pada wacana di atas (tepat 100 kata) ada 230 suku kata. Berdasarkan
rumus baku untuk menghitung suku kata maka didapatkan hasil data suku kata
sebanyak 230 x 0,6 = 138.
- Pencocokan dengan grafik Fry
Setelah
langkah 1 dan 2 dilakukan, peneliti memplotkan data ke dalam grafik fry, dan
hasilnya adalah titik temu persilangan garis untuk kedua hasil perhitungan
tersebut berada di kelas 7. Oleh karena
itu, tingkat keterbacaan wacana tersebut cocok untuk kelas 7 SMP.
D. Kesimpulan
Temuan hasil penelitian mengungkapkan
bahwa dilihat dari analisis Fry
ternyata tingkat keterbacaan wacana berjudul “Anekdot Hukum Peradilan” cocok untuk
kelas 7 SMP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar